Idealnya, kita menggunakan KB untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. Namun sayangnya, tidak ada KB yang efektif 100% dalam mencegah kehamilan. Layaknya KB jenis lain, penggunaan KB implan juga bisa membuat “kebobolan” loh. Kok bisa ya?

KB implan adalah kontrasepsi jangka panjang yang berbentuk seperti tabung plastik kecil, bersifat fleksibel, seperti korek api yang akan dimasukkan dibawah kulit. Efektivitas KB implan mencapai angka 99%, yang artinya ada 1% kegagalan implan. Dikutip dari webmd.com, kurang dari 1 dari 100 perempuan yang menggunakan KB implan akan mengalami kegagalan dan hamil tiap tahunnya.

Nah, dari fakta tersebut kita bisa menangkap bahwa kehamilan saat menggunakan KB implan itu ternyata bisa terjadi.

Kok bisa hamil?

Kejadian ini mungkin saja disebabkan karena efektivitas KB implan yang berkurang. Apa saja yang dapat mengurangi efektifitas KB implan?

1. Penggunaan KB implan yang sudah melewati batas pemakaian

Pada umumnya, penggunaan KB implan itu selama 3 tahun. Bila melewati 3 tahun dan belum mengganti KB implan dengan yang baru, maka mungkin saja kerja KB implan akan berkurang dan menyebabkan kehamilan. Jadi, kita harus ingat kapan harus mengganti KB implan dengan yang baru. 

2. Penempatan KB implan yang tidak tepat

Saat memasukkan KB implan ke bawah kulit, pastikan bahwa posisinya sudah tepat. Karena bisa saja, implan tersebut akan mengalami ekspulsi alias keluar dari bawah kulit.

Kasus pemasangan implan yang tidak tepat posisinya ini sempat menyebabkan kehamilan pada hampir 600 wanita pengguna implan merek Implanon di Inggris, 10 tahun yang lalu. Namun kini, Implanon sudah diperbaiki dengan versi baru bernama Nexplanon.

3. Reaksinya dengan penggunaan obat-obatan lain atau penyakit lain yang diderita

Bisa saja saat kita memiliki penyakit lain seperti HIV atau epilepsi, yang mengharuskan minum obat rutin, efektivitas hormon yang ada pada KB implan akan berkurang.

Apakah berbahaya bagi janin jika implan belum dilepas?

Tenang saja, adanya KB implan di dalam tubuh kita tak membahayakan kehamilan dan janin. Cara kerja implan dipengaruhi oleh hormon progesteron dengan cara mengentalkan lendir serviks (leher rahim), yang menghalangi sperma bertemu sel telur dan mencegah terjadinya ovulasi. Bukti yang baik menunjukkan bahwa implan tidak akan memengaruhi kehamilan atau membahayakan janin jika seorang wanita sudah hamil saat implan dipasang atau hamil saat menggunakan implan.

Adakah cara untuk mencegah kehamilan saat menggunakan implan?

Bila kita mengalami kondisi yang dapat mengurangi efektivitas KB implan seperti yang disebut di atas, maka hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kehamilan yaitu dengan menggunakan jenis kontrasepsi lainnya. 

Ibarat perisai, tak masalah jika kita bersiaga dengan “2 lapis” proteksi KB, yaitu memakai kondom untuk kontrasepsi cadangan. Apalagi, kini kondom memiliki bermacam-macam jenis dan rasa, seperti kondom bergerigi dan kondom rasa buah-buahan. Boleh lho, sesekali bereksperimen dengan pasangan menggunakan kondom.

 

 

Photo created by jcomp - www.freepik.com