Macam alat kontrasepsi kini makin bervariasi dan menimbulkan rasa penasaran. Inovasi kontrasepsi ini dilakukan tak lain untuk menyesuaikan kebutuhan penggunanya. Salah satu alat kontrasepsi yang unik namun belum banyak dikenal di Indonesia adalah koyo KB atau sering disebut dengan patch KB. 

Koyo kontrasepsi adalah kontrasepsi yang berbentuk seperti tempelan “koyo” yang akan melepaskan hormon ke dalam tubuh melalui kulit yang berfungsi untuk mencegah kehamilan. Koyo kontrasepsi ini mengandung hormon esterogen dan progestin. Koyo kontrasepsi ini berbentuk segi empat, kecil, dan mempunyai perekat sehingga dapat ditempelkan ke bagian tubuh kita. 

Bagaimana cara kerjanya?

Cara kerja koyo kontrasepsi ini sebenernya mirip dengan pil KB kombinasi. Hormon yang terkandung dalam koyo kontrasepsi akan mencegah ovulasi (pelepasan sel telur) setiap bulan. Selain itu, koyo kontrasepsi akan mengentalkan lendir pada mulut rahim, yang membuat sperma lebih sulit untuk bergerak melalui mulut rahim, serta menipiskan lapisan rahim sehingga sel telur yang telah dibuahi cenderung tidak dapat implantasi (menempel pada dinding rahim).

Seberapa efektifkah kontrasepsi berbentuk koyo?

Menurut National Health Service (NHS), tingkat efektivitas koyo kontrasepsi ini mencapai 99% bila digunakan dengan benar. Bila penggunaan tidak benar dan tidak tepat waktu, maka tingkat efektivitasnya akan berkurang menjadi 91%. Contohnya, bila kita lupa mengganti koyo kontrasepsi, walaupun hanya terlambat 1 hari, ternyata bisa menurunkan efektivitasnya. 

Bagaimana cara pakai koyo KB yang benar?

1. Gunakan pertama kali saat dimulainya hari pertama menstruasi. 

2. Tentukan bagian kulit tubuh yang akan ditempelkan koyo KB. Kita bisa pilih lengan atas, perut, punggung, maupun bokong. Namun, hindari menempelkan koyo KB di daerah yang lebih banyak bulunya, bagian dada, bagian kulit yang basah, dan juga bagian kulit yang sedang luka atau iritasi. 

3. Buka lapisan perekat, tempelkan pada bagian tubuh, tahan sampai 10 detik.

4. Ganti dengan koyo baru seminggu sekali di waktu yang sama.

5. Pakai selama 3 minggu berturut-turut, lalu hentikan pemakaian pada 1 minggu berikutnya 

6. Sebaiknya, ganti bagian tubuh yang akan ditempel setiap minggunya untuk menghindari terjadinya iritasi kulit.

Haruskah kita menjaga koyo agar tetap kering?

Tak perlu, mengingat koyo ini juga bisa digunakan saat mandi dan juga berenang. Jadi, penggunaan koyo KB ini tidak menghambat kita dalam melakukan berbagai jenis kegiatan. 

Berapa harganya?

Harga koyo KB ini cukup mahal dengan kisaran Rp 350.000 – Rp 550.000 untuk satu kemasan isi 3 koyo. Sehingga, untuk 1 bulan mungkin kita akan butuh biaya sekitar 600.000 untuk menggunakan koyo KB ini. Cukup mahal memang, tapi mungkin sebanding dengan kelebihan dan kemudahan penggunaannya.

Adakah efek sampingnya?

Tidak semua orang akan memiliki efek samping, tetapi beberapa masalah umum yang terjadi meliputi:

1. Sakit kepala atau pusing 

2. Nyeri payudara

3. Mual atau muntah 

4. Ruam atau kemerahan pada sekitar kulit yang ditempel koyo kontrasepsi

5. Mood swing (suasana hati mudah berubah) 

6. Nyeri saat mentruasi 

Apakah aman untuk semua wanita? 

Koyo KB dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius seperti pembekuan darah, stroke, dan serangan jantung. Meskipun demikian, hal ini jarang terjadi. Karena itu, ada beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk menggunakan koyo KB, seperti wanita di atas 35 tahun, perokok, mengalami obesitas, hipertensi, memiliki penyakit jantung, kanker payudara, migrain, atau penyakit liver (hati).

Bagaimana, tertarik untuk mencoba?