Sudah tahu tentang spermisida? Tidak ada hubungannya dengan pestisida, namun sama-sama digunakan untuk membunuh, yaitu untuk membunuh sperma. Bahan kimia yang terkandung dalam spermisida akan mematikan sperma sebelum bertemu dengan sel telur, sehingga kehamilan dapat dicegah. Nah, spermisida ini beragam bentuknya, seperti jeli, busa, krim, tablet, juga kondom spermisida.

Kondom spermisida adalah kondom yang dilapisi spermisida. Jadi, kondom ini dilapisi oleh nonoxynol-9 di bagian dalamnya. Saat ejakulasi, sperma akan keluar di dalam kondom dan spermisida siap beraksi untuk membunuh sperma. Spermisida dalam kondom ini juga berfungsi sebagai cairan lubrikan atau pelumas

Bagaimana cara pakainya?

Kondom spermisida ini merupakan kondom eksternal yang digunakan oleh pria. Cara menggunakan kondom spermisida ini sama seperti menggunakan kondom pada umumnya, yaitu digunakan saat laki-laki sudah ereksi. Pasang dengan sempurna hingga penis tertutup sepenuhnya sampai ke pangkalnya.

Baca: Capai Orgasme dengan Kondom Bergerigi

Efektifkah mencegah kehamilan?

Tingkat efektivitas kondom spermisida dalam mencegah kehamilan ini sama dengan kondom pada umumnya, yaitu sekitar 95-98%. Namun, bila kondom spermisida ini tidak digunakan secara benar maka kemampuannya mencegah kehamilan akan berkurang menjadi 70-80%. 

Berarti, bisa mencegah penyakit menular seksual juga?

Kondom umumnya juga bisa mencegah infeksi menular seksual. Namun, menurut data dari webmd.com, kondom spermisida ini tidak efektif untuk mencegah infeksi menular seksual. Mengapa? Ternyata, penggunaan kondom spermisida ini sering menyebabkan iritasi pada penis atau vagina, sehingga lebih rentan menyebabkan infeksi menular seksual seperti HIV dan gonore

Kondom spermisida ini juga tidak disarankan untuk seks anal karena akan berisiko terjadi infeksi menular seksual. 

Adakah efek sampingnya? 

Adanya bahan kimia yang terdapat pada kondom spermisida ini bisa menimbulkan iritasi baik pada penis maupun vagina. Iritasi ini biasanya ditandai dengan adanya kemerahan, bengkak, atau rasa gatal. Segera periksakan ke dokter bila ini terjadi.

Efek samping lain yang sering ditemukan saat penggunaan kondom spermisida ini adalah menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) pada beberapa wanita. Jadi, bila kita mempunyai riwayat infeksi saluran kemih maka sebaiknya jangan menggunakan kondom spermisida ini, ya.

Selain beberapa efek samping yang di atas, kondom spermisida ini juga relatif mahal dibandingkan kondom biasa. Waktu kedaluwarsanya pun lebih cepat dibandingkan kondom biasa. 

Sesering apa boleh dipakai? 

Penggunaan kondom spermisida ini sebenarnya tidak terlalu direkomendasikan bila melihat efek samping yang ditimbulkan. Menurut healthline.com, kondom spermisida ini tidak efektif untuk mencegah kehamilan dan infeksi menular seksual. Bila kita memang memutuskan kondom sebagai pilihan kontrasepsi, maka lebih baik gunakan kondom biasa, ya.

 

Photo created by Racool_studio - www.freepik.com