“Anak perempuan tuh saking deket sama ayahnya, pacarnya mirip deh sama ayahnya!” Sempat denger enggak sih ungkapan semacam ini? Atau jangan jangan, suami kita sendiri mirip karakternya dengan ayah kita? Tapi, kalau diingat-ingat, saat memilih pasangan dulu, orang tua kita juga tidak bilang, ”Pilih yang kaya ayah ya, Nak,” Hmmm, jadi bisa saja ini cuma mitos, mungkin juga cuma kebetulan.  

Ternyata bukan mitos

Ya! Kecenderungan anak perempuan untuk memilih pasangan yang mirip dengan ayahnya ternyata sudah dibuktikan oleh sejumlah penelitian.

Menurut penelitian Institute of Family Studies, anak perempuan butuh ayah sebagai sosok cinta pertamanya. Ayah yang hadir dalam tumbuh kembang anak perempuannya, membuat anak lebih percaya diri dalam menentukan sosok pasangan pilihannya. Makanya, tak jarang anak perempuan mencari lelaki yang mirip dengan sosok ayahnya baik fisik maupun sikap dan perilaku. 

Berbeda dengan anak lelaki, sosok ayah yang dikenalnya bisa menjadi contoh pola perilakunya dalam menentukan pilihan. Ketika ayahnya romantis, ia pun belajar meniru pola yang sama. Sebaliknya, jika ayah keras dan kasar ia merasa bahwa lelaki harus bisa menjadi superior dan dominan seperti ayahnya. 

Menurut Irma Gustiana Andriani S.Psi., M.Psi., Psi., psikolog anak dan keluarga, kedekatan antara figur ayah dengan anak sewaktu kecil adalah salah satu aspek penting yang berpengaruh dalam memilih pasangan hidup. Sehingga, kehadirannya sangat dibutuhkan selama masa tumbuh kembang. 

Pentingnya hadirnya ayah saat anak dalam masa tumbuh kembang 

Penelitian yang dilakukan Institute of Family Studies juga menemukan bahwa ketika ayah hadir dalam masa tumbuh kembang maka ia bisa memberikan harapan dan bayangan akan sosok ideal pasangannya terutama jika sang ayah adalah orang yang berkomitmen pada pernikahannya. 

Ayah juga bisa memengaruhi cara pandang anak terhadap sebuah hubungan. Dengan melihat tingkah laku ayah, anak belajar untuk memahami dukungan, kesetiaan, dan kepercayaan yang akan ia cari kemudian dalam sebuah hubungan.

Tak hanya itu, masih banyak lagi peran ayah bagi anak, baca di sini.

Sebaliknya, ketidakhadirannya membawa pengaruh yang negatif 

Di penelitian yang sama, ketidahadiran ayah ternyata membawa pengaruh negatif pada anak (khususnya anak perempuan). Misalnya, saat ayah tidak hadir (karena perceraian, perpisahan, atau meninggal dunia) mereka lebih sulit percaya dengan orang lain. Kebanyakan perempuan juga bingung dalam memilih pasangan karena tak paham apa yang seharusnya dilakukan di sebuah hubungan. 

Kurangnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak juga memberikan banyak pengaruh negatif lainnya. Perilaku seksual yang terlalu dini, kehamilan remaja, kekerasan dalam pacaran, dan perilaku seks menyimpang, adalah beberapa contoh dari hilangnya sosok ayah semasa tumbuh kembang. 

Ayah, ternyata kehadiranmu sangat dibutuhkan 

Tak sebatas terlihat, tapi ayah juga butuh ikut serta dalam pengasuhan serta urusan rumah tangga bersama ibu. Ayah perlu memiliki waktu berkualitas dengan anak untuk membangun kedekatan fisik juga emosi yang bisa dijadikan panutan baik oleh anak, nantinya. Yuk, ayah kita refleksi diri dan buat yang terbaik untuk masa depan anak! 

Photo created by our-team - www.freepik.com