Kecelakaan di rumah, kecil maupun berat, perlu penanganan pertama. Apalagi, kalau punya bayi atau balita. Luka karena terbaret, jatuh, atau demam tetap mungkin terjadi biarpun kita sudah ekstra hati-hati. Supaya nggak langsung terbirit ke rumah sakit karena kecelakaan ringan, kotak isi P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) perlu ada. Apa saja isinya?
Menurut American Red Cross (Palang Merah Amerika), ini daftar isi kotak P3K yang perlu ada di tiap rumah:
1. Cairan antiseptik seperti betadine yang berguna untuk mencegah dan melawan infeksi bakteri pada luka
2. Kasa kompres untuk mengompres bagian tubuh memar atau memerlukan kompres seperti demam
3. Plester luka dengan berbagai ukuran guna menutup luka terbuka atu luka goresan
4. Perekat micropore selebar 3 cm untuk merekatkan kasa steril
5. Alkohol swab pad atau lap antiseptik untuk membersihkan peralatan pertolongan pertama seperti gunting
6. Gunting yang berguna untuk memotong perban atau pakaian untuk mempermudah penanganan luka
7. Gunting kuku guna menggunting kuku atau kulit yang tersobek dan bisa memperparah cedera
Baca: Pertolongan Pertama Saat Anak Sakit Perut
8. Sarung tangan non lateks ukuran besar untuk melindungi diri dari bakteri sebelum menangani luka pada korban
9. Perban atau kasa pembalut berukuran 5 cm dan 10 cm yang berguna untuk membalut luka terbuka sehingga dapat menghentikan perdarahan luar
10. Mitella atau kain segitiga untuk perban atau penutup luka besar dan luka bakar jika steril
11. Perban elastis untuk menahan cedera engkel (pergelangan kaki)
12. Pengait untuk merekatkan perban elastis
13. Pinset berguna untuk mengambil objek asing yang masuk ke dalam tubuh seperti duri, serpihan kayu, dan sejenisnya
14. Termometer untuk mengukur suhu tubuh
15. Senter yang berhuna untuk melihat cedera di area gelap seperti lubang hidung, lubang telinga, atau tenggorokan
Lalu, ada pula obat-obatan lain yang sebaiknya juga ada di rumah sebagai pertolongan pertama seperti:
1. Parasetamol untuk anak dan dewasa (jenis parasetamol disesuaikan dengan usia) untuk meredakan nyeri dan demam
2. Obat antihistamin untuk meredakan gejala alergi, ini bisa berupa krim atau tablet minum
3. Obat penghilang sakit perut atau diare
4. Obat mag
Baca: Obat yang Paling Umum Diresepkan Dokter untuk Anak
5. Balsam atau obat gosok
6. Obat pereda batuk dan pilek
7. Obat tetes mata
8. Obat-obatan pribadi yang sesuai dengan gejala penyakit yang dimiliki
Jangan lupa perhatikan masa kadaluwarsanya, ya!
Selain perlu menyimpan obat-obatan pertolongan pertama, kita juga perlu tahu ya masa kadaluwarsanya. Masa kadaluwarsa obat tergantung dari susunan dan cara penyimpanannya. Obat yang mengandung cairan, lebih cepat terurai karena bakteri dan jamur bisa tumbuh baik di lingkungan yang lembab. Karenanya, untuk obat seperti obat tetes mata, telinga dan hidung, larutan, sirup dan krem yang mengandung air sangat pendek jangka kadaluwarsanya. Kita perlu cek secara berkala.
Obat-obatan dengan kadaluwarsa pendek dibubuhi zat pengawet dengan tujuan menghalangi pertumbuhan kuman dan jamur. Nah, kalau wadah obat sudah terbuka maka zat pengawet tak lagi bisa maksimal melindungi. Oh ya, tanggal kadaluwarsa tidak berlaku kalau kemasan asli sudah dibuka ya!
Berapa lama sih, rata-rata obat bisa bertahan?
Obat tetes atau semprotan hidung dan krim dalam pot/wadah bulat hanya bisa digunakan selama 3 bulan. Untuk obat cair atau tetesan hanya boleh digunakan paling lama 6 bulan walau di kemasan tercantum tanggal kadaluwarsa yang lebih lama.
Untuk krim dalam tube, bisa lebih awet hingga 6 bulan karena lebih sulit terinfeksi kuman atau jamur dibandingkan krim dalam pot (wadah bulat tertutup). Sama halnya dengan tablet, kapsul dan serbuk memiliki masa kadaluwarsa lebih lama karena (hampir) tidak mengandung air.
Eits, ternyata ada satu lagi yang penting untuk kita simpan!
Yaitu nomer telpon darurat, seperti IGD rumah sakit terdekat, layanan ambulans, nomer telepon polisi, dan pemadam kebakaran. Perlu juga melengkapi informasi kontak dokter keluarga dan dokter anak.
Dengan menyimpan semua kebutuhan darurat, kita pun lebih tenang dalam beraktivitas. Yuk, cek kelengkapannya di rumah. Jika belum jangan lupa segera lengkapi, ya!
Photo created by xb100 - www.freepik.com
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Sabrina Anggraini