Pandemi Covid-19 ternyata menciptakan tren baru, yaitu memelihara tanaman di rumah. Berbagai tanaman hias dalam pot kini berseliweran di linimasa media sosial, bertengger indah di sudut ruangan dan halaman. Namun, pernahkah kita terpikir untuk memelihara tanaman obat? Apalagi, angka Covid-19 yang sempat tinggi masih menyisakan rasa waswas untuk beli obat di apotek atau periksa ke dokter saat muncul gejala. Mengapa tidak mencoba meredakan gejala penyakit dengan tanaman obat? Kabar baiknya lagi, ternyata kita bisa lho menanam tanaman obat sendiri di rumah, seperti yang pernah digalakkan pemerintah dengan TOGA-nya (Tanaman Obat Keluarga). Selain punya khasiat yang oke, menanam tanaman obat di rumah ternyata tak sulit. Intip yuk, apa saja sih pilihannya? 

1. Jahe 

Siapa setuju saat badan mulai tidak enak, tenggorokan mulai sakit, minum air jahe bisa menghangatkan dan membuat tubuh lebih nyaman? Ternyata jahe punya segudang khasiat selain menghangatkan tubuh, yaitu melancarkan sistem pernapasan dan sistem pencernaan, bahkan sakit kepala karena vertigo hingga nyeri haid bisa reda! 

Tak hanya itu, jahe juga bisa menjadi bumbu dapur. Tapi, pemakaiannya juga jangan berlebihan, ya. Cukup satu sendok teh per hari. 

Cara menanamnya juga mudah.

- pilih jenis jahe yang ingin ditanam, lalu lakukan pembibitan rimpang jahe usia 10 bulan

- simpan di tempat kering tanpa terkena sinar matahari langsung

- ketika sudah tumbuh tunas sekitar 1-2cm, pindahkan ke media tanam

- setelah minimal 8 bulan ditanam, jahe siap dikonsumsi

Baca: Cara Mudah Urban Farming dari Rumah 

2. Kunyit 

Saat haid, kunyit menjadi salah satu ramuan ampuh untuk melancarkan dan mengurangi nyeri. Rupanya tak hanya itu, senyawa kurmin yang terkandung di dalamnya sudah sejak lama digunakan dalam pengobatan tradisional. Kunyit bisa meringankan gejala gangguan pencernaan, gejala penyakit kulit, mengatasi penyakit hati, hingga mencegah kanker usus besar. Kurkumin dalam kunyit ternyata juga bisa melindungi fungsi saraf lho! 

Cara menanam:

- isi pot dengan tanah organik yang lembab kemudian keringkan

- tempatkan rimpang kunyit yang sudah memiliki setidaknya dua atau tiga tunas di tanah organik tadi

- tempatkan sekitar 2 inci (5cm) di bawah permukaan tanah dengan kuncup menghadap ke atas lalu siram pot secara merata

3. Kencur 

Karena masih satu keluarga dengan jahe, tak heran kadang kita sulit membedakan keduanya. Selama ini, kencur sudah dikenal sebagai obat batuk berdahak, diare, demam, dan obat sakit gigi. Untuk anak (atau orang dewasa) yang susah makan, kencur juga bisa lho dimanfaatkan untuk meningkatkan nafsu makan. Kencur juga bisa mengobati cedera otot setelah olahraga. Penelitian dari Bangladesh juga menunjukkan kalau ekstrak kencur mengandung sifat antidepresan yang bisa mengurangi stres dan cemas! 

Cara tanamnya gimana? 

- siapkan bibit kencur, lalu buat lubang tanam sedalam 5-7 cm

- masukkan bibit kencur dengan tunas menghadap ke atas lalu tutup tubang dan rimpang kencur

- siram hingga tanah lembab

4. Daun sirih 

“Kalau anak mimisan, coba deh kompres hidungnya dengan daun sirih,” 

Pernah dengar enggak saran ini buat yang sering mimisan? Ternyata, antioksidan tannin dalam sirih memang bisa mempercepat respon tubuh untuk membekukan darah dan menyembuhkan luka. Makanya, daun sirih juga sering dipakai untuk mengobati luka bakar. Selain itu, tentunya tahu ya kalau nenek moyang sering mengunyah sirih untuk jaga kesehatan gigi dan mulut? Nah, sirih juga terbukti bisa menghambat pertumbuhan bakteri dalam mulut sehingga bermanfaat untuk mencegah gigi berlubang dan penyakit gusi. Syaratnya, penggunaannya harus tepat, pengolahannya pun harus benar. Jika tidak, daun sirih berisiko menimbulkan infeksi.

Untuk menanamnya di rumah, begini caranya: 

- siapkan media tanam dengan komposisi 3:3:1 untuk tanah, pupuk kompos, dan pasir

- lalu, pilih batang sulur tanaman sirih yang panjang dan atur batang agar merunduk sampai menempel pada media tanam

- siram secara rutin 

Baca: Ingin Beralih ke Sayuran Organik? Baca Dulu Fakta Berikut

5. Jeruk nipis 

Siapa yang kalau makan soto, tak lupa dengan perasan jeruk nipis? Atau saat memasak ikan, menggunakan perasan jeruk nipis agar tidak amis? Selain untuk urusan dapur, jeruk nipis rupanya juga punya khasiat kesehatan. Sebagai sumber vitamin C jeruk nipis bisa meningkatkan kesehatan tubuh dan punya kandungan antioksidan yang bisa mengatasi radikal bebas dalam tubuh yang mampu merusak sel dan menyebabkan kanker. Konsumsi perasan jeruk nipis secara rutin bisa memperkuat sistem imun tubuh sehingga kebal dari serangan penyakit. Selain itu, jeruk nipis juga bisa menjaga tubuh dari risiko serangan jantung, batu ginjal, membantu proses penyerapan zat besi, hingga menjaga kesehatan kulit. Walau demikian, kandungan asamnya yang tinggi bisa mengakibatkan masalah pencernaan terutama mereka yang punya penyakit maag jadi pemakaiannya perlu ditakar, ya. 

Cara menanam:

- campurkan media tanah dengan pupuk kompos

- campurkan air sedikit hingga lembab

- tanam biji yang sudah dicuci bersih. 

Nah, sekarang saatnya mencoba. Sudah memutuskan mau menanam yang mana?

 

Photo created by jcomp - www.freepik.com

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Sabrina Anggraini