Pencegahan stunting di Indonesia kini memiliki titik terang dengan diluncurkannya Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Auditorium Pemerintah Kabupaten Bogor, Jumat 20 Oktober 2021.
“Jumlah angka stunting di Indonesia masih sangat tinggi, maka kita perlu mengatasinya,” ujar kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo. DASHAT dibuat sebagai salah satu bentuk upaya mencegah stunting lewat kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting seperti calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita terutama dari keluarga kurang mampu.
Caranya? Melalui pemanfaatan sumber daya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dipadukan dengan sumber daya atau kontribusi mitra lainnya.
Siapa saja yang ada di balik DASHAT?
ï¬ Masyarakat yang terdiri dari keluarga berisiko stunting, masyarakat penerima, dan pelaksana DASHAT.
ï¬ Dunia usaha dan pendukung DASHAT, mulai dari donatur serta edukator usaha dan gizi.
ï¬ Pendamping pendidikan lewat Tri Darma Perguruan Tinggi, sebuah program inovasi kemahasiswaan untuk mendukung penurunan stunting.
ï¬ Kader penggerak dan motivator di tingkat RT/RW/Desa (PKK, PPKBD/Sub, dan kader lainnya).
ï¬ Pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan petugas sebagai pembina, pendamping, penyuluh, serta regulator pelaksanaan DASHAT di antaranya Dinas Kesehatan dan BKKBN.
Siapa saja sih yang menjadi target DASHAT?
Kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan balita (Keluarga Beresiko Stunting)
Bagaimana pelaksanaan DASHAT?
ï¬ Dengan memanfaatkan bahan sisa produksi namun layak olah dari produsen pasangan seperti petani, peternak unggas, peternak ikan, dan retail.
ï¬ Memasak dan mengemas makanan siap saji dan bergizi untuk sasaran risiko stunting.
ï¬ Menjual makanan siap saji dan terukur gizi pada masyarakat umum disertai dengan konsultasi gizi.
Karena menggunakan pangan lokal yang diproduksi di wilayah Indonesia dan tersedia dekat dengan masyarakat, DASHAT kian memberi manfaat seperti:
1. Mendapatkan pangan yang segar atau baru
2. Mengurangi terjadinya kehilangan gizi, terutama vitamin
3. Lebih terjangkau oleh masyarakat bila diproduksi dalam jumlah banyak dan dikonsumsi oleh banyak orang
4. Meningkatkan peluang kerja dan peluang usaha
5. Menggerakkan ekonomi rakyat terutama penduduk pedesaan
6. Meningkatkan kedaulatan dan ketahanan pangan
Jangka panjangnya, ini tujuan DASHAT!
DASHAT diharapkan bisa memenuhi kebutuhan gizi anak stunting, ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga risiko stunting. Selain itu, diharapkan dengan adanya pengetahuan dan ketrampilan penyiapan pangan, kita mampu memberikan pangan sehat dan bergizi menggunakan sumber daya lokal.
Terakhir, DASHAT bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga lewat keterlibatannya dalam kelompok usaha keluarga atau masyarakat yang berkelanjutan.
“Penyebab masalah stunting adalah kondisi kesehatan dan asupan nutisi yang tidak optimal. Harapannya, dengan adanya DASHAT tiap ibu hamil, ibu yang hendak hamil dan ibu menyusui lebih diperhatikan asupan nutrisinya sehingga lahir generasi penerus yang optimal, sehat dan berkualitas,” jelas Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Dwi Listyawardani.
Referensi: