Inget nggak, waktu awal nikah dulu, berapa kali dalam seminggu (atau bahkan sehari!) kita berhubungan seks dengan pasangan? Trus, coba kita hitung sekarang, apakah frekuensinya masih sama, berkurang sedikit, atau malah berkurang drastis? Sebenarnya sih, hal ini wajar terjadi. Kesibukan bekerja dan mengurus anak hingga sulit mencari waktu bersama kerap menjadi penyebabnya. Yang perlu diwaspadai adalah ketika seks menjadi hambar sehingga kita jadi tak berminat melakukannya.
Mengapa minat terhadap seks bisa menurun?
Menurut laman Psychology Today, api cinta memang memudar seiring dengan waktu. Namun, kita tak bisa menyalahkan usia pernikahan atas hambarnya kehidupan seks kita. Faktanya, masih banyak lho, pasangan yang seksnya tetap “semangat 45” meski sudah lama menikah. Walaupun, frekuensinya tentu tak seperti dulu lagi.
Karena itu, kita perlu bertanya pada diri dan pasangan, mengapa ya seks kok tidak semenggoda dulu lagi? Sayang sih masih, tapi percikannya memang sudah jarang. Bisa saja, beberapa hal ini jadi alasannya:
1. Bosan
Kita saja berubah dari tahun ke tahun, masa seksnya tetap gitu-gitu aja? Jika tak ada yang berubah dari rutinitas seks kita, mungkin sebenarnya kita merasa bosan. Ngobrol dengan pasangan tentang hal ini sangat disarankan, jika kita ingin menjalani seks yang lebih “membara”. Bingung cara ngomongnya? Baca sarannya di sini.
2. Masalah yang belum selesai
Kalau kita sebel sama pasangan, gimana bisa enjoy berhubungan seks dengannya? Masalah yang belum selesai ini bisa menggerogoti “tabungan cinta” kita. Kecuali konflik sudah terselesaikan, hubungan seks masih tetap akan kecipratan getahnya. Jadi, segera selesaikan masalah yang mengganjal ya..
3. Tak percaya diri
Perut membuncit kepala membotak bisa mengurangi kepercayaan diri suami, sama seperti payudara kendur dan timbunan lemak di tubuh istri. Padahal, merasa seksi dan percaya diri adalah modal kehidupan seks yang menggelora. Dan, belum tentu pasangan mempermasalahkan tubuh kita, lho.
Namun, kita juga perlu menggali lebih dalam apakah ada faktor lain yang membuat kita tak percaya diri di ranjang selain masalah tubuh. Apakah pasangan yang tak pernah memuji, berterima kasih, atau menunjukkan rasa sayang sehingga timbul pikiran “apa aku tak memuaskan?”, atau malah takut ditolak. Jujurlah pada pasangan tentang perasaan ini sebelum kehidupan seks makin tak tertolong.
4. Depresi
Mengutip WebMD, orang yang mengalami depresi bisa kehilangan gairah seks, lebih lama mencapai orgasme, bahkan tak bisa menikmati seks. Yang lebih pelik, banyak obat depresi yang memengaruhi libido. Walau begitu, depresi tetap harus diobati (termasuk dengan cara psikoterapi) karena membaiknya kondisi mental akan memperbaiki kenyamanan berhubungan seks pula. Bicarakan dengan pasangan mengenai hal ini sehingga ia pun bisa membantu kita untuk sembuh dan menyesuaikan beberapa hal mengenai seks.
Pada intinya, masalah seks dalam rumah tangga menjadi cerminan adanya masalah lain yang bisa saja tak berhubungan dengan ranjang. Kita bisa saja merasa, “Hubungan kami baik-baik saja tuh!” namun bisa jadi kita tak menyadari ada masalah terpendam.
Yuk, cari waktu untuk bicara dari hati ke hati dengan pasangan. Seks berkualitas juga bisa membuat hubungan dengan pasangan lebih harmonis, lho.
Photo created by jcomp - www.freepik.com