Para ibu pasti tahu posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), meskipun di kota besar tak banyak yang memanfaatkan layanannya. Alasannya, jadwal posyandu tidak cocok, di rumah ada timbangan, di rumah banyak makanan bergizi, kadernya bukan dokter, dan sebagainya. Padahal, posyandu membantu kita untuk memantau kesehatan anak secara berkala karena kita kadang lupa mengukur tinggi dan berat badan anak, kecuali ketika ke dokter, atau saat ia sakit. Pemantauan status gizi ini yang penting untuk cegah stunting (gagal tumbuh karena kurang gizi kronis).
Selain mengukur tinggi dan berat badan untuk memantau pertumbuhan, masih banyak layanan posyandu yang bisa kita manfaatkan untuk mencegah stunting, seperti:
- pengukuran lingkar kepala
- evaluasi tumbuh kembang dan pencapaiannya
- penyuluhan dan konseling
- pemberian suplementasi gizi (vitamin A dan pemberian makanan tambahan)
- imunisasi wajib untuk anak usia di bawah 1 tahun (hepatitis B, polio. BCG, campak, dan DPT HB HIB)
Apabila ada balita yang pertumbuhannya tidak sesuai usia, kader posyandu bisa merujuk pasien ke puskemas. Jangan khawatir, semua pemeriksaan dicatat di dalam buku KIA yang juga bisa kita dapatkan secara online.
Baca: Buku KIA Wajib Punya, Panduan Lengkap Kehamilan hingga Tumbuh Kembang Anak
Layanan untuk ibu hamil
Mengingat pencegahan stunting (kurang gizi kronis) dimulai sejak masih dalam kandungan, maka layanan posyandu juga ditujukan untuk ibu hamil, seperti:
- pemeriksaan kehamilan dan pemantauan gizi
- konsultasi seputar persalinan dan pemberian ASI
- pemberian vaksin TT untuk mencegah penyakit tetanus, pneumokokus, hepatitis
- pemberian vitamin A, B, dan zat besi yang diperlukan selama masa kehamilan
Jika ada ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis (KEK), kader biasanya akan dirujuk ke puskesmas.
Ada layanan KB juga, lho!
Mengatur jarak kehamilan ternyata juga memengaruhi kecukupan gizi anak. Bayangkan saja, hamil lagi saat anak masih belum genap dua tahun. Ketelatenan kita mengurus anak pertama bisa berkurang, termasuk pemenuhan gizi dan perhatian untuknya. Karena itu, menggunakan kontrasepsi amat disarankan. Posyandu membantu menyediakan kondom dan pil KB, bahkan memfasilitasi pemasangan IUD dan implan jika tersedia ruangan, peralatan yang menunjang, serta tenaga ahli yang terlatih. Jika belum paham perbedaan, kelebihan, dan kekurangan masing-masing jenis kontrasepsi, kunjungi halaman ini.
Itu sajakah layanan posyandu?
Ternyata tidak. Di luar ketiga layanan di atas, posyandu juga memberikan layanan pencegahan diare dalam bentuk edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta pemberian oralit dan suplemen zinc jika dibutuhkan penanganan lanjut. Kurangnya kebersihan juga bisa sebabkan stunting, lho.
Selain itu, sejumlah posyandu (total posyandu aktif di Indonesia hampir 200.000!) juga melakukan kegiatan pengembangan yang mencakup Bina Keluarga Balita, Tanaman Obat Keluarga, Bina Keluarga Lansia, serta Pendidikan Anak Usia Dini. Cukup lengkap, kan?
Namun, karena posyandu belum berbasis online, kita perlu menanyakan pada RT atau RW untuk mengetahui layanan posyandu terdekat beserta jadwalnya. Yuk, kita manfaatkan fasilitas pemerintah ini demi kesehatan kita dan anak!
Ingin belajar lebih lanjut tentang cara menangani anak saat sakit di rumah dan gangguan tumbuh kembang anak? Ikuti kelas belajar online di www.demikita.id bersama dengan mentor dr. Arifianto, Sp.A. Kelas bisa diakses kapanpun di manapun secara gratis dilengkapi sertifikat (bagi yang memerlukan).
Photo created by rawpixel.com - www.freepik.com