Terkadang saking semangatnya bikin MPASI, kita jadi lupa diri mau coba masak segala menu. Ditambah lagi, anak lahap tiap makan masakan kita. Wah, makin berbangga hati dan siap sajikan menu baru. Ternyata oh ternyata, masaknya jadi berlebih. Bisa disimpan nggak, ya? 

Ketika kita punya waktu banyak untuk coba banyak menu, atau saat justru waktu singkat dan butuh “nyetok” MPASI, pilihan menyimpan bisa dilakukan. Tapi, nggak semua MPASI bisa disimpan atau dibekukan, ya. 

MPASI yang boleh dibekukan, di antaranya:

  • Puree yang berisi buah-buahan seperti melon, pir, mangga, pisang, alpukat, dan buah lainnya. 
  • Kaldu dari sayuran, maupun protein hewani semua bisa dibekukan
  • Sayuran seperti brokoli maupun bayam bisa dibekukan, tapi harus dihabiskan maksimal 3 hari dari pembuatan, ya. 

Adakah MPASI yang tidak dianjurkan untuk disimpan? 

Ada, makanan yang mengandung protein hewani seperti daging merah, ayam, telur dan karbohidrat seperti nasi, oatmeal, atau tepung-tepungan.

Gimana sih, cara membekukan MPASI?

Pertama, setelah memasak bubur, dinginkan terlebih dahulu. Jangan langsung masuk wadah sesaat setelah masak. 

Kedua, siapkan ice cube (cetakan es batu) atau kotak penyimpan makanan dengan penutup kencang untuk sekali makan, lalu masukkan bubur sesuai takaran. Jangan lupa bersihkan wadah penyimpanan sebelumnya.

Baca: Menyimpan Sayur, Ada Ilmunya Lho!

Usahakan isi tidak terlalu penuh. Jika tidak memiliki wadah yang cocok, gunakan kantong plastik yang memiliki pengikat. 

Jangan lupa tuliskan tanggal pembuatan dan bahan apa saja yang digunakan. Umumnya, bahan makanan yang sudah dimasak bersamaan, waktu simpannya tidak lebih dari 3 hari setelah dibuat.

Terakhir, jika ingin memanaskan MPASI beku, biarkan dulu di kulkas bawah (bukan freezer ya) hingga sedikit mencair. Setelah itu baru panaskan di atas api kecil. Segera habiskan makanan yang sudah dipanaskan dan jangan kembali disimpan jika ada sisa. 

Tapi sebenarnya, amankah MPASI dibekukan?

Menurut Dr. dr. Tan Shot Yen,M.Hum., layaknya makanan lain yang bisa disimpan, MPASI juga aman disimpan. Tapi, seperti halnya kita yang ingin makan dalam keadaan segar, bayi pun demikian. 

Lalu, perhatikan juga suhu kritis makanan basi antara 5°-60° C. Ini adalah suhu kritis dimana bakteri mudah hidup. Jadi, kalau kulkas kita tidak berada di bawah 5° C jangan simpan MPASI karena pasti akan basi. Selain suhu, makanan juga bisa terkontaminasi saat masak. Baiknya, buat porsi pas untuk tiga kali makan saja. Ketika masakan matang, tunggu sebentar lalu langsung dibagi ke tiga wadah siap makan sesuai porsinya. Jadi, kita tidak perlu menyimpan. 

Baca: Menyiapkan MPASI Ternyata Tak Perlu Banyak Biaya dan Alat Canggih

Apakah MPASI beku mengurangi nutrisi?

Tentu ada yang berkurang. Kandungan protein, lemak, karbohidrat, dan mineral tetap aman. Tapi, antioksidan seperti vitamin C atau vitamin B akan menurun bahkan hilang. Cara menyiasatinya dengan memasukkan sayur saat bubur dihangatkan ulang (dikukus), baru dibuat bubur saring, dan habiskan. 

Jadi, kalau kita punya waktu lebih, dan bisa menyiapkan banyak menu coba siasati dengan membuat menu 7 hari dan masak tiap harinya untuk porsi makan di hari itu alih-alih membekukan. Berbeda jika kita memang kesulitan waktu dan butuh menyimpan makanan agar tidak harus masak setiap hari. Apapun pilihannya, selalu ada konsekuensinya asalkan jangan sampai kebutuhan nutrisi anak jadi berkurang, ya!