Selama dalam kandungan, janin membutuhkan nutrisi untuk tumbuh kembangnya. Bila nutrisi dari ibu kurang, maka janin akan mengambil cadangan nutrisi ibu sehingga timbullah keluhan selama hamil. Jika janin tidak berhasil memperoleh nutrisi yang dibutuhkannya, akan terjadi gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan janin. Itulah mengapa, ibu hamil kerap mengonsumsi susu untuk pasokan nutrisi kehamilan. Tak hanya mengandung protein, vitamin, dan mineral, susu mengandung IGF I (Insulin Like Growth Factor-I) yang membuat tulang janin -terutama tulang tulang paha- bertambah. Pertanyaannya, perlukah susu khusus untuk ibu hamil?

Beda susu ibu hamil dan susu biasa

Sebelum menjawabnya, kita perlu tahun kandungan yang membedakan susu ibu hamil dan susu pada umumnya. Susu kehamilan sudah diformulasikan sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Kandungan susu ibu hamil terdiri dari:

  • Karbohidrat
  • Protein
  • Lemak dan asam lemak esensial seperti AA dan DHA
  • Vitamin dan mineral seperti: asam folat, zat besi, seng, kalsium, fosfor, vitamin A, B1, B2, B12, C, D dan E

Kandungan multivitamin dan mineral yang lebih banyak dari susu biasa acapkali memeengaruhi rasa susu sehingga terasa kurang sedap. Selain itu, beda susu ibu hamil dan susu biasa adalah porsi lemak dan kolesterolnya yang lebih sedikit. 

Wajibkah konsumsi susu saat hamil?

Pada dasarnya, kembali lagi pada pola pengaturan makan ibu. Jika dirasa nutrisinya sudah cukup dari makanan atau suplemen yang dikonsumsi, silakan coret susu dari daftar menu harian Anda. Atau, bila memang perlu tambahan nutrisi dari susu sementara rasanya tidak bisa diterima lidah, jangan memaksakan diri. Ibu bisa pilih susu lainnya yang biasa dikonsumsi atau yang lebih disukai. 

Bagaimana dengan susu segar?

Raw milk atau susu segar tidak dianjurkan dikonsumsi pada saat hamil karena risiko kontaminasi bakteri dan parasit, apalagi sistem imun saat hamil lebih rendah. Pilihlah susu yang telah dipasteurisasi, susu UHT, atau jenis susu lainnya yang telah melalui proses pemanasan atau diolah hingga matang. Tapi, ibu hamil tidak boleh konsumsi susu dan produk olahannya bila ada riwayat alergi atau mengalami intoleransi laktosa.

Setelah mengetahui informasi di atas, ibu hamil bisa memutuskan apakah ia butuh susu atau tidak, dan susu jenis apa yang dibutuhkannya. Jika masih bingung, bisa juga konsultasikan pada dokter saat kontrol kehamilan.