Hamil di masa sekarang rasanya lebih menguras dompet. Bagaimana tidak, vitamin dan suplemen kehamilan impor yang sedang hits harganya ratusan ribu. Dilihat dari komposisinya, sepertinya sih lebih lengkap daripada yang diberikan dokter setelah kontrol kehamilan. Apalagi, harganya lebih mahal. Pasti lebih bagus donk, kualitasnya. Demi janin sehat dan cerdas, mahal sedikit nggak papa deh… Tapi, memangnya benar suplemen kehamilan impor lebih baik daripada yang buatan dalam negeri?

Pertama, kita perlu tahu dulu mengapa harganya mahal. 

Impor artinya ada dua, yaitu dikirim langsung dari negara asalnya (ada biaya kirim dan izin masuk Indonesia) atau biaya lisensi (membeli hak merk namun diproduksi dan dikemas di Indonesia). 

Ini belum termasuk biaya promosi dan branding. Mengiklankan produk agar memiliki citra berkualitas dan dipercaya oleh calon konsumen membutuhkan biaya yang tidak sedikit. 

Bandingkan dengan suplemen buatan lokal. Tablet tambah darah generik misalnya, harganya hanya 5-10 ribu satu strip (isi 10 tablet), dengan komposisi 183 mg zat besi (Fe fumarate) dan 400 mcg asam folat. Suplemen zat besi lokal dengan merk yang cukup dikenal pun harganya tak sampai 20 ribu satu stripnya. 

Itulah mengapa obat generik harganya murah karena memang tidak ada biaya iklannya. 

Kedua, lihat isinya. 

Suplemen kehamilan dan menyusui dari Australia dijual dengan harga 175 ribu isi 60 kapsul dengan komposisi 400 mcg asam folat, 10 mg zat besi, 330 mg Omega-3, serta zinc, kalsium, vitamin C, yodium, magnesium, vitamin B1, B2, B6, B12, dan vitamin E. Lebih lengkap memang jika dibandingkan tablet tambah darah, apalagi semua vitamin dan mineral tersebut dikemas hanya dalam sebuah kapsul lunak.

Pertanyaannya sekarang, apakah memang tubuh kita memerlukan semua yang tertera di atas?

Menurut laman kesehatan WebMD, secara umum wanita hamil membutuhkan:

  • asam folat, untuk mencegah cacat janin yang memengaruhi otak dan tulang belakang
  • zat besi, untuk melancarkan pasokan oksigen ke janin
  • kalsium, untuk pertumbuhan tulang janin dan mencegah ibu berkurangnya kepadatan tulang ibu
  • yodium, mencegah terjadinya keguguran dan cacat mental, tuli, stunting pada janin.

Namun, jika kita ingin mengetahui secara tepat apa saja yang kita butuhkan, pemeriksaan dokter adalah jalan terbaik. Itulah mengapa, konsumsi suplemen kehamilan yang diresepkan oleh dokter setelah kontrol sebenarnya sudah cukup.

Bahkan, pemerintah pun hanya menyarankan ibu hamil untuk mengonsumsi asam folat untuk mencegah cacat janin dan zat besi karena ibu hamil rentan anemia. Kombinasi kedua mineral inilah yang terkandung dalam tablet tambah darah yang diberikan oleh pemerintah melalui puskesmas.

Memang ada efeknya kalau kita kelebihan vitamin dan mineral?

Sebenarnya, jika nutrisi sudah terpenuhi dari makanan, suplemen makanan tidak lagi diperlukan. Asupan vitamin dan mineral yang berlebih juga bisa berbahaya, seperti:

1. Kelebihan vitamin A bisa membahayakan kesehatan hati dan meningkatkan risiko melahirkan bayi cacat.

2. Kelebihan vitamin B6 dan B9 (asam folat) menyebabkan gangguan saraf pada ibu hamil.

3. Kelebihan zat besi bisa menyebabkan sembelit, mual, muntah, dan diare.

4. Kelebihan kalsium bisa menghambat penyerapan zat besi, juga berpotensi menyebabkan batu ginjal.

Jadi, menjadi konsumen cerdas saat hamil wajib hukumnya. Boleh saja memilih suplemen impor untuk meningkatkan kesehatan ibu dan janin, namun pastikan kandungannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Tetap konsumsi makanan bernutrisi karena suplemen sifatnya hanyalah pelengkap.