Seringkali, hamil menjadi salah satu alasan kita bisa makan sepuasnya tanpa merasa bersalah. Oh no, ternyata ini adalah anggapan yang salah! Makan untuk berdua bukan berarti makan dua kali lipat lebih banyak dari biasanya. Menjaga naik dan turunnya berat badan saat hamil, tidak hanya penting untuk kesehatan calon ibu, namun juga kesehatan jangka panjang janin hingga lahir kelak.
Kenapa penting menjaga berat badan sebelum dan semasa hamil?
Ketika berat badan kita kurang, ada kemungkinan bayi lahir dengan berat badan rendah. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah, akan kesulitan menyusu sehingga memiliki risiko penyakit. Kemungkinan terburuk, tumbuh kembang bayi akan terhambat (tidak sesuai dengan pencapaian usianya).
Sebaliknya jika berat badan kita berlebih, bayi akan kemungkinan lahir dengan berat badan besar sehingga ibu punya risiko komplikasi persalinan.
Idealnya, berapa banyak kenaikan berat badan saat hamil?
Cara mengetahui berapa banyak berat badan yang harus kita jaga kenaikannya sewaktu hamil adalah berdasarkan Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh kita sebelum hamil. Apa itu BMI? BMI adalah perhitungan lemak tubuh berdasarkan tinggi dan berat badan.
Contoh, apabila berat badan kita 80 kilogram dan tinggi 1,75 m maka kalikan tinggi badan dalam kuadrat (1,75 x 1,75 = 3,06). Lalu bagi angka berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan (80 : 3,06 = 26,1). Setelah itu, cek angka BMI kita dengan kategori berat badan:
- di bawah 18,5 = berat badan kurang
- 18, 5 – 22,9 = berat badan normal
- 23 – 29,9 = berat badan berlebih (cenderung obesitas)
- di atas 30 = obesitas
Nah, setelah tahu berapa BMI kita sebelum hamil, cek panduan dari Insitute of Medicine and National Research Council berikut ini untuk menentukan berapa kenaikan berat badan ideal sewaktu hamil.
- BMI sebelum hamil <18,5 (BB kurang), maka kenaikan berat badan ideal sekitar 13 hingga 18 kg
- BMI sebelum hamil 18,5 hingga 24,9 (BB normal), maka kenaikan berat badan ideal sekitar 11 hingga 16 kg
- BMI sebelum hamil 25 hingga 29,9 (BB berlebih), kenaikan berat badan ideal Sekitar 7 hingga 11kg
- BMI sebelum hamil di atas 30 (obesitas), kenaikan berat badan ideal sekitar 5 hingga 9kg
Namun, tabel ini tentu berbeda untuk mereka yang mengandung anak kembar. Pastikan dengan dokter kandungan, untuk mengetahui kenaikan berat badan ideal jika kita hamil dengan anak kembar baik dua maupun lebih.
Bagaimana jika kita kekurangan berat badan, atau malah obesitas sebelum hamil?
Ketika berat badan kita kurang, ada waktu selama hamil untuk mengejar kekurangan berat badan. Karena jika tidak, bayi yang dikandung memiliki kemungkinan untuk lahir lebih kecil dari ekspektasi. Sebaliknya jika kita kelebihan berat badan sebelum hamil, kita memiliki risiko komplikasi kehamilan termasuk diabetes, tekanan darah tinggi (preeklampsia), dan kemungkinan melahirkan secara sesar.
Saat hamil, berat badan malah melonjak naik. Adakah risikonya?
Berat badan naik terlalu banyak saat hamil, bisa berpengaruh pada kesehatan bayi. Salah satunya bayi lahir dengan berat badan besar (fetal macrosomia). Ibu hamil juga punya risiko hipertensi, diabetes, persalinan panjang, dan kemungkinan persalinan caesar sebelum hari perkiraan lahir (HPL). Berat badan naik secara ekstrim selama hamil juga bisa meningkatkan retensi berat badan serta pembekuan darah pasca persalinan.
Lalu apa yang harus kita lakukan?
Pertama, lakukan kunjungan dokter kandungan dimulai dari awal kehamilan untuk menentukan berat badan ideal yang perlu dicapai selama hamil. Pengecekan berkala juga penting untuk memastikan kenaikan berat badan sesuai porsinya.
Lalu, perhatikan asupan nutrisi. Tambahkan banyak serat, buah, dan sayur serta hindari konsumsi gula dan lemak berlebih. Jangan lupa pula untuk selalu terhidrasi baik.
Kemudian, pahami kebutuhan kalori. Normalnya, di tiga bulan pertama kita tidak membutuhkan banyak tambahan kalori. Di trimester kedua, kita bisa menambah 340 kalori per hari dan diikuti dengan 450 kalori per hari di semester ketiga.
Terakhir, tetap lakukan olahraga secara konsisten. Setidaknya, luangkan waktu 150 menit per minggu (sekitar 2,5 jam) untuk melakukan olahraga. Konsultasikan hal ini dengan dokter untuk mengetahui olahraga yang tepat karena akan berbeda untuk tiap kondisi ibu hamil. Jangan lupa juga untuk sempatkan senam hamil di trimester akhir untuk stamina pra persalinan sekaligus latihan pernafasan persalinan.
Setelah tahu pentingnya jaga berat badan sebelum dan semasa hamil, maka pastikan kita menjaga dengan baik demi kesehatan diri juga buah hati kelak, ya!